Family by Choice (2024) - Ketika pertama kali mendengar tentang drama Family by Choice, jujur saja, saya sempat berpikir, "Ah, drama keluarga lagi, pasti ceritanya sudah bisa ditebak." Tapi begitu saya mulai menontonnya, drama ini langsung menarik perhatian saya dengan pendekatan uniknya terhadap tema keluarga. Tidak seperti drama keluarga konvensional yang berpusat pada hubungan darah, Family by Choice menyoroti keluarga yang terbentuk dari pilihan, bukan dari ikatan genetik. Ini memberikan perspektif segar tentang apa arti keluarga sebenarnya.
Sejujurnya, saya pernah berada di situasi yang sama dengan karakter di drama ini. Ada masa di mana hubungan keluarga saya sedikit renggang, dan saya menemukan dukungan dari teman-teman terdekat yang, meski bukan keluarga secara biologis, menjadi tempat saya kembali ketika semuanya terasa kacau. Jadi, saya bisa sangat relate dengan pesan utama drama ini: bahwa keluarga bukan hanya tentang darah, tapi tentang mereka yang selalu ada untuk kita, baik suka maupun duka.
Plot Drama yang Dekat dengan Realitas
Family by Choice mengikuti kisah beberapa karakter yang berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi semuanya memiliki satu kesamaan: mereka merasa terasing dari keluarga mereka sendiri. Karakter utama, seorang wanita bernama Soo-jin, misalnya, adalah seorang yatim piatu yang harus berjuang sendiri sejak usia muda. Dia membangun kehidupannya dengan penuh perjuangan, hingga akhirnya bertemu dengan sekelompok orang yang kemudian menjadi "keluarga" pilihannya. Bukan hanya itu, Soo-jin juga harus menghadapi kenyataan bahwa ikatan darah kadang tak sekuat yang kita bayangkan.
Hal lain yang saya kagumi dari drama ini adalah cara mereka menggambarkan dinamika sosial di Korea modern. Bagaimana tekanan masyarakat dan harapan keluarga terkadang justru membuat seseorang merasa semakin jauh dari keluarga biologis mereka. Drama ini secara halus menyinggung isu-isu seperti kesepian, ekspektasi berlebihan dari keluarga, dan betapa berartinya dukungan emosional dari orang-orang terdekat yang kita pilih.
Pelajaran Berharga yang Dapat Dipetik
Dari Family by Choice, saya belajar bahwa keluarga tidak harus selalu sempurna, dan bahwa kita bisa membangun keluarga dari orang-orang yang kita pilih untuk dikelilingi. Ini mungkin terdengar klise, tapi ketika drama ini menghidupkan cerita tentang orang-orang yang terluka, tapi menemukan kedamaian dalam hubungan yang mereka bangun sendiri, saya merasakan kehangatan yang nyata.
Saya juga suka bagaimana karakter-karakter dalam drama ini berkembang seiring waktu. Ada momen di mana mereka meragukan pilihan mereka, merasa bahwa keluarga pilihannya tidak akan cukup untuk menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh keluarga asli mereka. Namun, mereka kemudian menyadari bahwa rasa memiliki dan cinta tidak selalu datang dari tempat yang kita harapkan.
Baca Juga: Agatha All Along (2024): Mengungkap Misteri di Balik Serial Marvel Paling Ditunggu
Kesimpulan
Jadi, jika kamu mencari drama yang mengajarkan nilai-nilai tentang cinta, pengorbanan, dan arti sebenarnya dari keluarga, Family by Choice adalah pilihan yang tepat. Drama ini tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan banyak pelajaran hidup yang dapat kita bawa ke kehidupan nyata. Setiap episodenya mengingatkan kita bahwa tidak apa-apa jika keluarga kita tidak sempurna, dan tidak apa-apa untuk mencari keluarga yang kita pilih sendiri. Keluarga bukan hanya tentang hubungan darah, tapi juga tentang mereka yang selalu ada di saat kita membutuhkan.
Oh iya, jangan lupa siap-siap dengan tisu ya! Ada beberapa adegan yang benar-benar menguras emosi—terutama ketika para karakter akhirnya berdamai dengan masa lalu mereka dan menemukan tempat di mana mereka benar-benar merasa diterima.
EmoticonEmoticon